DAKWAHISLAMI - Kiamat memang menjadi momok bagi sebagian orang, bahkan ada pula yang tidak mempercayainya. Namun, sebagai umat muslim, mempercayai dan mempersiapkan diri untuk datangnya hari kiamat ini wajib dilakukan. Karena tidak ada satu makhluk pun yang tahu kapan kiamat ini akan datang.
Kiamat ditandai dengan bunyinya trompet sangkakala yang ditiup oleh malaikat israfil. Kebenaran adanya terimpet ini sudah banyak dijelaskan, terutama ditiupnya terompet ini sebanyak 3 kali. Seperti pada surat An-Nam:87 dan Az-Zumar: 68.
“Dan (ingatlah) hari ketika ditiup sangkakala, terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml: 87)
Abu Hurairah berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Jarak antara kedua tiupan itu adalah empat puluh”
“Ya Abu Hurairah, apakah empat puluh itu?” tanya sahabat
“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah
“Apakah empat puluh bulan?” tanya sahabat
“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah
“Apakah empat puluh tahun?” tanya sahabat lagi
“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah. “Kemudian Allah menurunkan hujan, maka tumbuhlah manusia seperti pepohonan. Ketika itu tubuh anggota tubuh manusia rusak, kecuali sebuah tulang, yaitu tulang punggung bagian bawah (ekor). Dari tulang itulah manusia dihimpun kembali bentuknya kelak pada hari kiamat ” (HR.Syaikhoin)
Ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (hisab). (QS. az-Zumar: 68)
Meski tidak ada satupun makhluk yang mengetahui kapan datangnya, namun Nabi Muhammad SAW mengabarkan jika waktunya sudah dekat. Bahkan, kini terompet tersebut sudah berada di bibir Malaikat Israfil
Abu Sa’id ra. Mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW bersabda “Bagaimana aku dapat merasakan nikmat, sebab malaikat pemegang sangkakala sudah memasukan sangkakala (ke mulutnya). Dan Ia pasti akan langsung meniup sangkakala itu, jika telah mendengar perintah untuk meniupnya”
Para sahabat yang mendengarkan merasa takut, lalu Rasulullah SAW bersabda “Ucapkanlah, Cukupkanlah Allah sebagai penolong kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Hanya kepada Allah lah kami bertawakkal (berserah diri).” (HR. Tirmidzi).
ADS HERE !!!