Ja’bari mengatakan ada 2 cara untuk mengetahui surah-surah yang Makkiyah dan yang Madaniyah, yaitu dengan jalan hasil pendengaran dan qiyas. Ia lalu menjelaskan definisi “jalan pendengaran”, yaitu: “berita riwayat yang sampai pada kita mengenai turunnya salah satu dari dua jenis surah-surah tersebut.”
Kita akan dapat mengetahui waktu dan ciri masing-masing surah, dan kita tentu akan melihat bahwa ukuran yang berdasarkan qiyas itu jarang meleset. Atas dasar qiyas itu dapat diketahui ciri-ciri surah Makkiyah, antara lain:
- Surah yang terdapat sajdah adalah Makkiyah
- Surah yang didalamnya terdapat lafadz كلا adalah Makkiyah. Dan itu hanya terdapat pada bagian pertengahan sampai akhir Al-Qur’an.
- Surah yang didalamnya terdapat kalimat ياأيهاالناس dan tidak terdapat kalimat ياأيهاالذين أمنوا
adalah Makkiyah, kecuali surat Al Hajj yang pada bagian akhirnya terdapat kalimat ياأيهاالذين أمنوا اركعوا واسجدوا namun banyak ulama yang berpendapat bahwa surah tersebut Makkiyah.
4. Surah yang didalamnya terdapatkisah para Nabi dan umat-umat terdahulu adalah
Makkiyah kecuali Al-baqarah.
5. Surah yang didalamnya kisah Nabi Adam dan Iblis adalah Makkiyah kecuali Al-Baqarah
6. Surah yang diawali dengan huruf-huruf Hijaiyah adalah Makkiyah kecuali dua surah yaitu Al-Baqoroh dan Ali Imran. Para ulama berbeda pendapat mengenai surah Ar-Ra’ad. Sebagian berpendapat surah tersebut Makkiyah.
Disamping ciri-ciri tersebut terdapat pula tanda-tanda lain yang seyogyanya menunjuk surah Makkiyah. Tanda-tanda yang banyak terdapat didalam surah-surah Makkiyah antara lain:
- Ayat-ayat maupun surah-surahnya itu sendiri pada umumnya pendek, ringkas, kata-katanya sangat mengesankan, ditelinga terasa menembus dan terdengar
ADS HERE !!!