Banyak orang yang berselisih pendapat tentang lebih memuliakan malaikat daripada manusia. Umar bin Abdul Aziz berkata, “Tiada seseorang yang lebih mulia di sisi Allah daripada bani Adam yang mulia.” Ia berdasar pada firman Allah,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. “(Qs. Al Bayyinah [98]: 7)
Pendapat itu disepakati oleh Umayyah bin Amru bin Sa’id. Arak bin Malik berkata, “Tiada seseorang yang lebih mulia di sisi Allah daripada para malaikat.” Oleh karena itu, Umar bin Abdul Aziz bertanya kepada Muhammad bin Ka’ab Al Quradzi, “Apa yang engkau katakan wahai Abu Hamzah?” Ia menjawab, “Allah telah memuliakan Adam dan menciptakannya dengan tangan-Nya, meniupkan roh-Nya kepadanya lalu menyuruh para malaikat sujud kepadanya, serta menjadikan para nabi dan rasul berasal dari keturunannya.”
Umar bin Abdul Aziz sepakat dengan pendapatnya, tetapi ia menetapkan dalil bukan seperti dalil Ka’ab Al Ouradzi. Ia menganggap lemah dalil dari ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. “(Qs. Al Bayyinah [98]:
Dikarenakan maksud kandungannya tidak khusus untuk manusia. Allah Subhanahu wa Ta ‘ala juga menyifatkan para malaikat dengan makhluk beriman, sebagaimana firman-Nya,
وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى آمَنَّا بِهِ
“Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Qur “an), kami beriman kepadanya. “(Qs. Al Jin [72]: 13)
Penulis berpendapat, “Sangat baik untuk dijadikan dalil berkaitan dengan masalah ini adalah riwayat Utsman bin Sa’id Ad-Darimi, dari Abdullah bin Amru. Haditsnya marfu,tetapi lebih shahih. Dia berkata,
“Ketika Allah menciptakan surga, para malaikat berkata, ‘Wahai Tuhan kami, buatkan lagi yang seperti ini untuk tempat kami makan dan minum, karena Engkau telah menciptakan dunia untuk bani Adam’. Allah berfirman, ‘Aku tidak akan pernah menciptakan sebaik-baik keturunan dari makhluk yang Aku ciptakan dengan kedua tangan- Ku. Sebagaimana yang aku katakan kepadanya, “Jadilah”, maka jadilah ia’.”(HR. An-Nasa’i)
ADS HERE !!!